Profil Darmajaya
Darmajaya terus berbenah untuk menjadi lebih baik dalam memposisikan diri sebagai perguruan tinggi yang konsen dengan perkembangan Informatika dan Bisnis. melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 167/D/0/2008 tanggal 20 Bulan Agustus Tahun 2008, status STMIK-STIE Darmajaya berubah menjadi Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya. Perubahan status ini membuktikan bahwa IBI Darmajaya diakui mempunyai keunggulan dibidang Informatika & bisnis dan merupakan wujud kepercayaan pemerintah pusat pada IBI Darmajaya.
Berawal dari niat dan ketulusan hati serta dukungan
penuh dari istri tercinta, seorang putra asal Lampung, Hi. Alfian
Husin, S.H ingin mengabdi di daerah asalnya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia khususnya generasi muda agar dapat berkiprah dan
berkompetisi dengan SDM-SDM daerah lain maupun dengan bangsa-bangsa lain
dalam rangka menghadapi era kesejagatan.
Kemudian
hal ini diwujudkan dalam pendirian Yayasan Pendidikan Alfian Husin
melalui Notaris Cahaya Hairani Djausal Zubaidi, S.H akta Nomor 4 (empat)
tanggal 5 Januari 1995 berkedudukan di Kotamadya Bandarlampung jalan
Teuku Umar No. 93 kelurahan Gedong Meneng kecamatan Kedaton dengan Badan
Pendiri Hi. Alfian Husin, S.H, dr. Hj. Yoenidar Karim Alfian, Andi
Desfiandi, S.E, MA dan Meizary Alfian, S.E, MBA. Sedangkan badan
pengurus adalah Meizary Alfian, S.E. MBA (ketua),firmansyah Yunialfi
Alfian (wakil ketua), dr. Lyza Marfianita Rozalinda (Sekretaris I), Dian
Septarina, BA(Sekretaris II) dan dr. Hj. Yoenidar Karim Alfian
(Bendahara) dan Badang Pengawas terdiri dari Hi. Alfian Husin, SH dan
Andi Desfiandi, S.E, MA.
Seiring
dengan visi dan misi Yayasan dan kondisi tantangan kedepan maka
berdasarkan hasil rapat yayasan diambil keputusan untuk merubah susunan
badan pengurus dan badan pengawas yang dikuatkan oleh Notaris Cahaya
Hairani Djausal, SH akta No. 2 tanggal 23 Januari 1995 dengan susunan
Badan Pengurus Hi. Alfian Husin, S.H (Ketua), Meizary Alfian, SE, MBA
(wakil ketua), dr. Lyza Marfianita Rozalinda (sekretaris I), Dian
Septarina, BA (sekretaris II), dr. Hj. Yoenidar Karim Alfian
(bendahara).Sedangkan Badan Pengawas adalah Andi Desfiandi, SE, MBA dan
Ir. Firmansyah Yunialfi Alfian. Melalui yayasan ini maka untuk pertama
kalinya didirikan Lembaga Pendidikan Tanjung Karang (LPTK) dengan
mendapat izin prinsip dan operasional dari DepartemenPendidikan dan
Kebudayaan Propinsi Lampung untuk menyelenggarakan kursus komputer dan
program pendidikan satu tahun.
Dengan
perkembangan lembaga ini (LPTK) serta pesatnya tuntutan masyarakat
lampung, maka pada tanggal 5 Juni 1997 didirikanlah Sekolah Tinggi
Manajemen Informatika dan Komputer DARMAJAYA yang lebih dikenal dengan
STMIK DARMAJAYA yang dikukuhkan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
(Kopertis) wilayah II berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 29/D/O/1997 dengan menetapkan sebagai status terdaftar
untuk program studi : Teknik Informatika (S1), Teknik Komputer (D3) dan
Manajemen Informatika (D3), kemudian sesuai dengan perkembangan lampung
dan tuntutan masyarakat, STMIK Darmajaya membuka kembali dua program
studi yaitu : Sistem Informasi (S1) dan Sistem Komputer (S1).
Bersamaan
dengan usia yang ketiga tahunnya dan terus menerusnya pengembangan
bangunan gedung perkuliahan dan pengembangan sarana pendukung lainnya,
maka pada tanggal 6 Juli 2000 berdiri lagi Sekolah Tinggi Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Darmajaya (STIE Darmajaya) berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No. 101/D/0/2000 dengan menetapkan status
terdaftar untuk program studi :Manajemen (S1), Akuntansi (S1) dan
Akuntansi (D3).
Darmajaya terus berbenah untuk menjadi lebih baik dalam memposisikan diri sebagai perguruan tinggi yang konsen dengan perkembangan Informatika dan Bisnis. melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nomor 167/D/0/2008 tanggal 20 Bulan Agustus Tahun 2008, status STMIK-STIE Darmajaya berubah menjadi Informatics and Business Institute (IBI) Darmajaya. Perubahan status ini membuktikan bahwa IBI Darmajaya diakui mempunyai keunggulan dibidang Informatika & bisnis dan merupakan wujud kepercayaan pemerintah pusat pada IBI Darmajaya.
Vicky dan Melian Jadi Duta Kampus IBI Darmajaya 2016 |
Bandar
Lampung – Vicky Fajar Adeputra, dan Melian Elsa Putri dinobatkan
sebagai Duta Kampus Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya
setelah menyisihkan 12 pasang finalis lainnya yang bersaing dalam Grand
Final Pemilihan Duta Kampus 2016 yang digelar di kampus setempat, Jumat
(08/01).
Sementara Runner up I putra berhasil diraih oleh Brandon Joshua Bakrie Musalim, dan putri yakni Puput Amelia Sari. Runner up II putra diperoleh Gilang Assasi K dan putri Qory Sagita. Top 3 putra putri kampus ini tampil memukau dengan balutan pakaian bermotif Tapis kain tradisional khas Provinsi Lampung rancangan TAPS in Lampung. Tak hanya penampilan, mereka juga dinilai berdasarkan wawasan, kepribadian, kemampuan public speaking, dan prestasi.
Selain itu, Grand Final Pemilihan Duta Kampus IBI Darmajaya juga memilih
duta-duta untuk katagori lainnya yakni putra putri berbakat,
intelegensia, fotogenic, favorit, persahabatan, harapan I, II, dan III.
Penilaian peserta dilakukan oleh dewan juri berkompeten yakni Indra Pradita (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bandar Lampung), Lisa Rosalita (Runner up Muli-Mekhanai Kota Bandar Lampung), Putri (dosen mata kuliah public speaking dan character building IBI Darmajaya), Anjas Asmara (Duta Bahasa Provinsi Lampung dan pengajar di Sunaree University of Technology Thailand). Kegiatan ini juga didukung oleh Bank BJB, Bank BRI, Vivo, Sosro, Telkomsel, Els Coffee, Sanggar Bunga Dian, BKKBN, Optik Modern, dan Poltabes Bandar Lampung. Melian mengaku senang, dan bangga bisa diterpilih sebagai putri Duta Kampus IBI Darmajaya 2016. Diungkapnya, banyak pengalaman berharga selama dia mengikuti ajang pemilihan putra putri kampus tersebut. “Saya juga memperoleh banyak ilmu pengetahuan, melatih kedisiplinan, dan teman-teman baru selama masa karantina. Semoga kami yang telah dinobatkan sebagai duta-duta kampus bisa terus berprestasi, dan menjaga nama baik IBI Darmajaya,” ujar atlet karate bersabuk hitam ini. Grand final pemilihan duta kampus ini termasuk dalam rangkaian malam puncak Pesta Minat Bakat IBI Darmajaya. Pada kesempatan tersebut juga diumumkan para pemenang dari 9 cabang perlombaan lainnya yakni lomba futsal, atraksi Orkem (Organisasi Kemahasiswaan), debat Hima (Himpunan Mahasiswa), scrabble, desain poster, proposal bisnis, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), solo song, dan hias kue. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Sumber Daya IBI Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., MM mengucapkan selamat kepada para pemenang. Menurutnya prestasi dapat diraih tidak hanya dibidang akademik tetapi juga dibidang non akademik. Ia berharap kemenangan yang diraih para peserta dapat memotivasi mereka dalam mengembangkan potensi diri, dan minat bakatnya. “Pemilihan duta kampus ini menjadi ajang unjuk bakat dan prestasi bagi mahasiswa IBI Darmajaya. Semoga mereka yang telah terpilih bisa meraih prestasi ditingkat regional, nasional bahkan internasional untuk mengharumkan nama almamater kampus tercinta,” harapnya. (*) |
Jurnal Ilmiah Tidak Sama Dengan Laporan Hasil Penelitian |
Bandar
Lampung – Penulisan jurnal ilmiah tidak sama dengan laporan hasil
penelitian. Hal ini disampaikan Dr. Luciana Spica Almilia, SE., CA., MSi
saat menjadi pembicara pada Workshop dan Klinikal Penulisan Jurnal di
Aula Pascasarjana Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya, Sabtu
(09/01).
“Jurnal ilmiah memang harus berdasarkan hasil penelitian terbaru, namun format penulisannya berbeda dengan laporan hasil penelitian. Misalnya Bab Pendahuluan pada jurnal ilmiah merupakan bab utuh yang sudah mencakup latar belakang, landasan teori, masalah, dan metode. Berbeda dengan laporan hasil penelitian yang terpisah dalam sub-sub bab,” terang Ketua Program Studi Sarjana Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya ini. Lanjutnya, untuk pemilihan judul jurnal ilmiah juga tidak harus sama dengan judul laporan hasil penelitian. Menurutnya, pemilihan judul pada jurnal ilmiah sangat penting, sehingga harus dibuat menarik, jelas, dan menggambarkan keseluruhan isi sebuah karya ilmiah. Penerimaan reward “Dalam membuat judul sebaiknya hindari penggunaan kata-kata klise (kata yang sering digunakan), sehingga kurang menarik. Sebaiknya gunakan kata yang unik, dan hindari juga judul yang terlalu panjang,” ujar lulusan doktor dari Universitas Gajah Mada (UGM) ini. Selain Luciana, Workshop dan Klinikal Penulisan Jurnal yang digelar Lembaga Pengembangan Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IBI Darmajaya ini juga menghadirkan pembicara lain yakni Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Lampung (LP2M Unila) Dr. Admi Syarif, dan Dr. Eng Ardian Ulvan dari LP2M Unila. Kepala Bagian Pengabdian Masyarakat LP4M, M. Ariza Eka Yusendra, SP., MM mewakili Kepala LP4M IBI Darmajaya, Dr. Anuar Sanusi, SE., MSi mengatakan kegiatan ini diikuti sekitar 50 dosen dari IBI Darmajaya dan perguruan tinggi lain di Provinsi Lampung. Acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kompetensi para dosen untuk menuangkan hasil penelitiannya ke dalam sebuah jurnal ilmiah yang baik. “Diharapkan para peserta nantinya dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari kegiatan ini untuk menulis dan mempublikasikan jurnalnya ke jurnal ISSN, terakreditasi nasional dan internasional,” harapnya. Dijelaskannya, setelah Workshop dan Klinikal Penulisan Jurnal, LP4M juga menggelar Lokakarya Dewan Editor Jurnal di Ruang Rapat Gedung A kampus setempat. Kegiatan yang diikuti 18 dewan editor jurnal IBI Darmajaya ini menghadirkan pemateri Prof. Dr. Dra. Psi. Tatik Suryani., MM dari STIE Perbanas Surabaya. “Workshop dan Klinikal Penulisan Jurnal memberikan tips, trik, dan strategi untuk menulis jurnal yang mampu menembus jurnal terakreditasi nasional dan internasional. Sementara Lokakarya Dewan Editor Jurnal ini membekali para dewan editor dalam membedah jurnal, mereview jurnal, dan tata kelola jurnal yang baik,” kata Ariza. Diungkapnya, kegiatan ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dimenangkannya hibah tata kelola jurnal terakreditasi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) tahun 2015 untuk jurnal informatika IBI Darmajaya.(*) |
inilah Peraih 5 Reward Bazar Technopreneurship Darmajaya |
Bandar
Lampung – Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya memberikan 5
reward kepada usaha mahasiswa terbaik yang telah berpartisipasi dalam
Bazar Technopreneurship yang digelar di kampus setempat beberapa waktu
lalu. Lima reward tersebut meliputi the best technopreneurship, the most
prospective product, the best of packaging product, the most active and
coordinated team, dan the best marketing.
The best technopreneurship berhasil diraih Software House yang diusung Eko Hendro W dari jurusan Teknik Informatika semester VII bersama Lusi Indriyana, Eka Eprilia, dan Luthfiah Anshori S dari jurusan Akuntansi semester III. Usaha ini melayani jasa pembuatan e-commerce, client relation management, dan aplikasi accounting. Dikatagori the most prospective product diberikan kepada usaha Daywistapis. Usaha yang bergerak dibidang fashion dengan menggunakan kain tradisional tapis khas Provinsi Lampung ini dijalankan Aaisyah Mardhiyyah, Deyan Ita Pratiwi, Nur Iwana Syafi, Suci Ramadhani, Widia Savitri, dan Yeni Rantika dari jurusan Teknik Informatika semester III.
Selanjutnya untuk the best of packaging product dinobatkan kepada usaha
Burger Healty Yummy yang dirintis Attya Rahmanisa, Meilandari Novani,
Bangkit Puji Kerisetianto dari jurusan Akuntansi semester III, dan Ahmad
Yusuf Saifudin dari jurusan Teknik Informatika semester V. Usaha mereka
ini mengkreasikan burger dengan isian patty tahu tempe.
Sementara usaha Pizza Mendoan (Pizzmen) berhasil meraih 2 reward sekaligus yakni sebagai the most active and coordinated team dan the best marketing. Bisnis yang dibangun Widya Agustriani, Lola Wahyu Cahyaningtyas, Feven Indriyani HM, dan Hengky Fiktori dari jurusan Teknik Informatika semester III ini menyulap tempe mendoan menjadi pizza. Mereka mengkreasikan makanan tradisional tempe dengan tampilan yang lebih modern dengan cita rasa yang lezat. Kepala Inkubator Bisnis dan Teknologi (Inkubitek), Niken Paramitasari, SE., MM mewakili Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Sumber Daya IBI Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., MM mengatakan, reward yang diberikan berupa sertifikat dan vocher belanja. Dikatakannya, 4 usaha tersebut dinilai sebagai usaha terbaik dari sekitar 100 usaha mahasiswa yang turut meraimaikan Bazar Technopreneurship. “Pemberian reward ini ditujukan sebagai bentuk apresiasi, dan motivasi bagi para mahasiswa untuk lebih semangat, kreatif, dan inovatif dalam berwirausaha. Diharapkan mereka mampu untuk terus mengembangkan kemampuan, skill berwirausaha, dan jiwa technopreneuship,” ujarnya, kemarin (08/01). Lanjutnya, terpilihnya 4 usaha tersebut berdasarkan beberapa katagori penilaian diantaranya prospek usaha, segmentasi pasar, orisinalitas produk, kreatifitas dan inovasi produk. Niken mengungkapkan, IBI Darmajaya begitu berkomitmen untuk menghasilkan para lulusan yang berkualitas, berdaya saing global dan berjiwa technopreneurship. “Karena itu, kami sangat mendorong para mahasiswa untuk mengembangkan jiwa berwirausaha. Upaya ini dilakukan dengan menjadikan technopreneurship sebagai salah satu mata kuliah wajib yang masuk dalam kurikulum. Selain itu juga Darmajaya membekali mahasiswa dengan seminar, dan pelatihan yang menghadirkan pembicara dan praktisi langsung dari tingkat nasional bahkan internasional serta melatih skill mereka melalui bazaar technopreneurship,” pungkasnya.(*) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar